Pelajaran Komunikasi:))

31 Maret, 2005

Cerita ini dari milist tetangga, sudah lama memang, tapi masih relevan.

Berikut adalah sebuah cerita tentang bagaimana sebuah pesan dikomunikasikan secara hirarkis dalam sebuah perusahaan, dari pimpinan puncak (Managing Director ) hingga ke bawahan (Operators ). Sad enough, but sometimes we face it in real life anyway.

Dari : Managing Director

Kepada : Chief Operating Officer

” Besok akan ada gerhana matahari total pada jam sembilan pagi. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan melihat peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta untuk berkumpul di lapangan dengan berpakaian rapi. Saya akan menjelaskan fenomena alam ini kepada mereka. Bila hari hujan, dan kita tidak bisa melihatnya dengan jelas, kita berkumpul di kantin saja.”

Dari : Chief Operating Officer

Kepada : Department Heads

” Sesuai dengan perintah Managing Director, besok pada jam sembilan pagi akan ada gerhana matahari total. Bila hari hujan, kita tidak bisa berkumpul di lapangan untuk melihatnya dengan berpakaian rapi. Dengan demikian, peristiwa hilangnya matahari ini akan dijelaskan oleh Managing Director di kantin. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari.”

Dari : Departmental Heads

Kepada : Sectional Heads

” Sesuai dengan perintah Managing Director, besok kita akan mengikuti peristiwa hilangnya matahari di kantin pada jam sembilan pagi dengan berpakaian rapi. Managing Director akan menjelaskan apakah besok akan hujan atau tidak. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari.”

Dari : Section Heads

Kepada : Foreman

” Jika besok turun hujan di kantin, kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari, Managing Director, dengan berpakaian rapi, akan menghilang jam sembilan pagi.”

Dari : Foreman

Kepada : All Operators

” Besok pagi, pada jam sembilan, Managing Director akan menghilang. Sayang sekali, kita tidak bisa melihatnya setiap hari.”

***

Smiley :

Komunikasi … oh … komunikasi …

***

Editor :

Old humor yang masih juga menarik, sekedar mengingatkan bahwa ternyata berkomunikasi tidaklah gampang.

Sesuatu yang baik bisa berujung pada kekecutan gara-gara komunikasi yang tak tepat.

***

Stopper :

1. Bagi saya, hubungan yang termudah adalah dengan sepuluh ribu orang, sedangkan yang tersulit adalah dengan seseorang saja.

– Joan Baez.

2. Ujian tersulit dari sebuah hubungan adalah untuk tidak bersepakat namun tetap bergandengan tangan.

– Alexandria Penney.


Malaikat di Antara Kita * — ungkapan cinta di mana-mana

31 Maret, 2005

Saya pernah menyampaikan kekaguman saya tentang malaikat di artikel bulan Juni 2004 Dan saya tidak habis-habisnya mengagumi malaikat sebagai makhluk Allah.Kemarin sebuah sms masuk ke hp saya, ternyata dari kekasih hati yang kini mendampingi saya mengarungi kehidupan rumah tangga:
Kalau aku dibekali sepasang sayap, aku bisa setiap saat pergi menemuimu tanpa harus menunggu hari berubah gelap hingga kau pulang..
Ah! Tapi sayap menyulitkan kita bercinta..
hehehe…
kabarnya malaikat punya sayap ya?

الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَّثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاء إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Praise be to Allah, Who created (out of nothing) the heavens and the earth, Who made the angels, messengers with wings,- two, or three, or four (pairs): He adds to Creation as He pleases: for Allah has power over all things
[QS35:1]

Kemarin juga, saya pergi ke rumah ustad untuk mendapat pencerahan, saya suka menjalin silaturahim, saya tidak ingin hanya bertemu ustad saya ketika pengajian saja, oleh karenanya saya sengaja bertandang ke rumahnya untuk bicara tentang kondisi saya dan apa yang saya alami berkaitan dengan penurunan kualitas iman saya. Ustad saya orang yang sederhana dan ngga neko-neko, tetapi ia memiliki semangat juang yang tinggi dalam berdakwah. Beliau dikaruniai 7 orang putra-putri yang masih remaja dan kanak-kanak. Sebagai ketua cabang, kesibukannya luar biasa, ia memiliki waktu luang yang tidak dimiliki orang lain, sedangkan saat orang lain punya waktu luang, justru dia sedang sibuk-sibuknya. Jadi beruntung sekali saya dapat menemuinya kemarin.

Anaknya yang paling kecil senang sekali “mengganggu” pembicaraan kami, saya pikir dia mencari perhatian bapaknya, lucu sekali, saya senang juga bermain dengan dia, namanya Adil, semoga kelak menjadi pemimpin yang adil. Saya seperti melihat keluguan malaikat dalam setiap gerak-gerik kenakalan bocah yang ia tampilkan. Adil memberi saya inspirasi bagaimana belajar mengenal. Sepotong brownies yang sudah dicicipinya ditinggalkan saja di atas piring saji, dan ia asyik bermain dengan kekhawatiran bapaknya, karena si Adil turun-naik kursi dan meja tk. hehehe…

Ustad menanggapi segala yang saya sampaikan dengan cukup bijak, dan saya merasa cukup plong, dan bersyukur kepada Allah.

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
Have We not expanded thee thy breast? And removed from thee thy burden
[QS 94:1-2]

Setelah pamit dari rumah ustad, saya mampir ke tempat cuci motor. Sambil menunggu motor saya bersih saya berbincang dengan pemilik usaha cuci kendaraan. Ia sengaja mengambil pensiun dini dari kantornya karena ia ingin lebih dekat dengan keluarganya. Selama ia bekerja sebagai insinyur lapangan di sebuah perusahaan minyak, waktu bersama keluarga hanya sebentar. Selain usaha cuci kendaraan, dia juga usaha properti, membeli rumah-diperbaiki-kemudian dijual kembali.

Seorang pelanggan lain datang, ia seorang guru, pemilik usaha cuci tersebut sepertinya mengenalnya cukup baik. Kami berbincang bertiga tentang usaha angkot, dan tipikal “maling” dari sopir angkot. Kabarnya para sopir nakal itu suka mengerjai kendaraan dan setoran si pengusaha angkot. Pak guru ini mengakui bahwa ia juga “maling” karena ia suka korupsi waktu. —jadi mikir, saya nulis begini di waktu kerja, bisa dibilang maling juga dong, ya?— Pak guru ini juga bicara tentang betapa manusia mudah sekali digoyang imannya dengan harta, kedudukan dan perempuan.
Bahwa hidup sebaiknya hanya untuk menjalankan perintah Allah dan mengisinya dengan segala syukur dan bersabar atas segala cobaan.

Sayang sekali, pembicaraan kami terpotong karena motor saya sudah selesai dicuci, dan istri tercinta sudah menunggu di rumah, dia memasakkan untuk kami mie baso yang sangat lezat.

* judul buku karya Ahmad Barizi


Artikel Mengenai Ahmadiyyah

29 Maret, 2005

Berkaitan dengan tulisan sebelumnya mengenai wafatnya Isa alMasih ada saya merujuk kepada tulisan Ahmadiyya, kiranya perlu dibaca pula artikel ini yang berisi pendapat HAMKA mengenai Ahmadiyyah dan yang sejenisnya.

Artikel Mengenai Ahmadiyyah


Wafatnya Isa Almasih a.s. putra Maryam

29 Maret, 2005


The Passion Of The Christ
Posted by HelloIsa Almasih a.s. putra Maryam adalah salah satu nabi-nabi ulul azmi, yaitu nabi-nabi yang mendapatkan tugas yang berat dalam menjalankan kerasulannya menyerukan tauhid kepada umatnya. Beliau diutus kepada bani Israil bukan untuk membawa agama baru, melainkan untuk menggiring kembali bani Israil dari kesesatan kepada ketauhidan kepada Allah swt.

Film kolosal karya Mel Gibson, The Passion of the Christ, yang kabarnya merujuk kepada biografi otentik masa-masa akhir kehidupan Yesus dari Nazareth, adalah film yang cukup objektif menggambarkan kemanusiaan Yesus.

Ketika menontonnya kembali di TransTV Jumat 25 Maret 2005 yang lalu, saya sambil membuka-buka Alkitab terbitan LAI, koleksi perpustakaan saya, mengikuti filmnya dengan membolak-balik halaman pada kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, dan memastikan ada dialog dan adegan yang tertulis di sana. Mungkin Mel Gibson juga merujuk kepada biografi dari kitab lain, karena ada beberapa adegan dan dialog yang tidak tertulis dalam Alkitab yang saya miliki.

Betapa saya melihat sisi kemanusiaan Yesus yang tergambar dalam film tersebut, bahwa ia tidak memiliki kehendak kecuali atas kehendak Bapa, dimana Bapa adalah Tuhannya, seperti dalam hal berlalunya cawan rembulan ketika beliau berada di taman Getsemani.

Dan ketika Yesus berada di hadapan mahkamah agama, di hadapan Pilatus, maupun di hadapan Herodes, beliau ditanyakan: “apakah engkau adalah Tuhan”, beliau menjawab: “Engkaulah yang mengatakannya”, jelas sekali bahwa Yesus tidak mengaku sebagai tuhan, melainkan para pemuka Yahudi yang memfitnahnya sebagai tuhan.

Nabi Muhammad saw. pernah bersabda kepada para sahabat ketika mereka mendapat siksaan yang berat dari kaum musyrikin Mekkah pada tahun-tahun blokade ekonomi dan sosial bahwa siksaan yang mereka hadapi tidak seberapa dibandingkan siksaan yang dihadapi kaum dan nabi-nabi sebelumnya. Melihat gambaran siksaan dalam film tersebut, sangat jelas menambah keimanan bahwa untuk mempertahankan keimanan tauhid mengesakan Allah sebagai satu-satunya yang patut disembah adalah perjuangan yang sangat berat. Dan para nabi Allah adalah penerima siksa terberat dari semua perjuangan itu.

Sebagai bahan referensi lebih lanjut dapat membaca artikel-artikel di:
* Official website Film The Passion of the Christ http://www.thepassionofthechrist.com
* Bagaimana Nabi Isa meninggal http://www.harunyahya.com/jesuswillreturn04.php
* Buku “The Choice-Islam & Chistianity” vol. 1 dan 2 karya Ahmed Deedat http://media.isnet.org/antar/Deedat/index.html
* Websitenya orang Ahmadiyya: Nabi Isa a.s. meninggal secara wajar
http://www.geocities.com/almasih_israili/isawafat1.htm
* Final Week of Jesus
http://www.jesus-institute.com/historical-jesus/jesus-final_week.shtml
* DVD Review: The Passion of the Christ
http://blogcritics.org/archives/2005/03/27/182531.php
* Kebenaran Rasulullah saw.
http://www.al-islam.com/articles/articles-i.asp?fname=36
* Artikel
http://annisa.majelis.mujahidin.or.id/artikel/kajian/koreksi_al_qur-an_terhadap_agama_yang_berdasarkan_legenda_mythos.xhtml
* Artikel Irena Handono di http://www.irena-center.org/edited: 30 Mar 2005
Jika dalam referensi yang telah disebutkan di atas mengatakan bahwa Yesus tidaklah mati di kayu salib, bahkan pembuktiannya merujuk kepada Alkitab. Lalu bagaimanakah Alquran menjawab pertanyaan apakah Yesus disalib?

Silakan buka Alquran, Surat Annisaa (4) ayat 157-159

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

That they said (in boast), “We killed Christ Jesus the son of Mary, the Messenger of Allah”;- but they killed him not, nor crucified him, but so it was made to appear to them, and those who differ therein are full of doubts, with no (certain) knowledge, but only conjecture to follow, for of a surety they killed him not

بَل رَّفَعَهُ اللّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

Nay, Allah raised him up unto Himself; and Allah is Exalted in Power, Wise

وَإِن مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا

And there is none of the People of the Book but must believe in him before his death; and on the Day of Judgment he will be a witness against them

terjemahan bahasa Inggris diambil dari translasi The Noble Quran, Abdullah Yusuf Ali di http://www.al-islam.org/quran/ (websitenya orang Syi’ah)

Semoga Allah swt memberikan petunjuk untuk mengimani apa yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Amiin.
-000-


BAGAIMANA ANAK ANDA DIBENTUK ?

28 Maret, 2005

Jika seorang anak hidup dalam suasana penuh kritik,

Ia belajar untuk menyalahkan

Jika seorang anak hidup dalam permusuhan,

Ia belajar untuk berkelahi

Jika seorang anak hidup dalam ketakutan,

Ia belajar untuk gelisah

Jika seorang anak hidup dalam belas kasihan diri,

Ia belajar mudah untuk memaafkan dirinya sendiri

Jika seorang anak hidup dalam ejekan,

Ia belajar merasa malu

Jika seorang anak hidup dalam kecemburuan,

Ia belajar untuk iri hati

Jika seorang anak hidup dalam rasa malu,

Ia belajar untuk merasa bersalah

Jika seorang anak hidup dalam semangat jiwa besar,

Ia belajar untuk percaya diri

Jika seorang anak hidup dalam menghargai orang lain

Ia belajar untuk setia dan sabar

Jika seorang anak hidupnya diterima apa adanya,

Ia belajar untuk mencintai

Jika seorang anak hidup dalam suasana rukun

Ia belajar untuk mencintai dirinya sendiri

Jika seorang anak hidupnya dimengerti,

Ia belajar bahwa sangat baik untuk mempunyai cita-cita

By : Dorothy Law Notie


Gmail – [imoetgp98] Mencari Istri yang Cucok – Was:Mencari Istri Sempurna

24 Maret, 2005

judul di atas jadi tema yang hangat di milis angkatan, sehingga tergelitik untuk saya menulis apa yang mungkin saja mampu mencerahkan.

Sempurna maupun cocok? mau cari yang klop? ibarat steker dengan stop
kontak aja ngga semua cocok atau klop, tapi bisa mengalirkan listrik
ke alat elektronik kita kan?

pada awalnya mencinta adalah memberi, namun apalagi yang mau dikasih
kalau sudah habis yang bisa kita berikan tetapi ngga cocok-cocok juga?

ngga balik modal dong? kalo ga cocok, cari yang lain? kalo begitu
terus kapan dapat yang cocok?

kata nyokapnya baban aja udah merit begitu lama suka saling silang
pendapat, apalagi yang baru, atau bahkan yang masih pacaran? kalo yg
ga punya sih, mau silang pendapat sama siapa? hehehe…

pada tahap kedua, mencinta adalah menerima, yee, enak di gue ngga enak
di elo dong. “) karena ada timbal balik, ada yang memberi dan ada yang
menerima. termasuk juga menerima dia apa adanya, karena kita
diciptakan berbeda. tapi kalau menerima terus juga bukan melanggengkan
cinta, justru menumpulkannya. yang ngasih terus juga bakal kehabisan,
sedangkan yang nerima mau taruh dimana lagi padahal kamar dan gudang
udah kehabisan tempat buat nerima cinta?

nah, pada tahap ketiga adalah menumbuhkan keinginan mencinta (merawat cinta)
ibarat benih yang ditanam di tanah/pot, selanjutnya adalah menyiramnya
dan memupuknya. agar tanaman itu tumbuh. agar dapat selalu mencinta,
memberi dan menerima.

pada tahap keempat adalah menghasilkan
tidak ada yang lebih membahagiakan kita ketika tanaman yang kita
tanam, kita rawat sejak awal hingga tumbuh dan berkembang, kecuali
saat-saat panen buahnya. begitulah mencinta adalah menghasilkan,
supaya kita mampu menikmati dan mensyukuri cinta yang telah kita beri,
terima dan rawat

apakah sudah selesai? belum, ternyata mencinta adalah sebuah siklus produktif

selama kita menginginkan agar selalu cinta tersebut tetap tumbuh,
berkembang, dan berbuah. maka tahap kelima adalah mensyukuri cinta.

syukurilah bahwa pada saat ini kita dicintai orang lain (termasuk
istri dan anak-anak kita), syukurilah kita masih mampu memberikan
kasih sayang kita kepada orang lain, syukurilah bahwa kita mampu
mencintai.

semoga mencerahkan.


Rp100.00

18 Maret, 2005

Seratus rupiah sangat menentukan nilai anda di mata orang lain, sebagaimana ia menjadi penentu dari bilangan uang dalam besaran tertentu. Uang satu juta rupiah tidak akan menjadi satu juta rupiah jika kurang seratus rupiah, bukan? Tetapi jika anda berbelanja dengan total nilai Rp20,100.00 sedangkan di dalam dompet anda hanya ada pecahan dua puluh ribuan, apakah anda akan membayar dengan 2 lembar pecahan dua puluh ribuan, atau membayar 1 lembar dan berusaha mencari pinjaman kepada orang yang anda kenal sehingga anda lebih mudah mengembalikannya, atau berkata kepada kasir: “saya akan kembali lagi kemari untuk membayarnya”.

Jika kasir anda adalah orang yang memahami, tentu saja ia tidak akan keberatan dengan pilihan ketiga, atau kedua, mungkin untuk pilihan pertama akan merepotkannya karena harus mengembalikan kepada anda sejumlah Rp19,900.00.

Namun jika seseorang lain yang tidak atau belum anda kenal dan anda masih berada di situ, tiba-tiba mengatakan kepada kasir: “mas ini saya bayarkan untuk bapak itu”, apa yang segera memenuhi kepala anda dengan kejadian itu?

Secara spontan saya akan mengatakan kepadanya: “Terima kasih banyak, sebenarnya anda tidak perlu repot-repot”.

Dan jika anda tahu bahwa jawab orang itu adalah: “ah, tidak apa-apa, justru anda akan repot karena harus naik turun 14 lantai, sedangkan saya hanya satu lantai di atas minimart ini”, tentu anda akan lebih kaget lagi bukan?

Seseorang berbuat baik kepada anda dengan tiba-tiba? Hanya karena anda sering berbuat baik kepada orang lain? Siapa yang tahu? Semuanya adalah rahasia Ilahi.

(“,)


Rp100.00

18 Maret, 2005

Seratus rupiah sangat menentukan nilai anda di mata orang lain, sebagaimana ia menjadi penentu dari bilangan uang dalam besaran tertentu. Uang satu juta rupiah tidak akan menjadi satu juta rupiah jika kurang seratus rupiah, bukan? Tetapi jika anda berbelanja dengan total nilai Rp20,100.00 sedangkan di dalam dompet anda hanya ada pecahan dua puluh ribuan, apakah anda akan membayar dengan 2 lembar pecahan dua puluh ribuan, atau membayar 1 lembar dan berusaha mencari pinjaman kepada orang yang anda kenal sehingga anda lebih mudah mengembalikannya, atau berkata kepada kasir: “saya akan kembali lagi kemari untuk membayarnya”.

Jika kasir anda adalah orang yang memahami, tentu saja ia tidak akan keberatan dengan pilihan ketiga, atau kedua, mungkin untuk pilihan pertama akan merepotkannya karena harus mengembalikan kepada anda sejumlah Rp19,900.00.

Namun jika seseorang lain yang tidak atau belum anda kenal dan anda masih berada di situ, tiba-tiba mengatakan kepada kasir: “mas ini saya bayarkan untuk bapak itu”, apa yang segera memenuhi kepala anda dengan kejadian itu?

Secara spontan saya akan mengatakan kepadanya: “Terima kasih banyak, sebenarnya anda tidak perlu repot-repot”.

Dan jika anda tahu bahwa jawab orang itu adalah: “ah, tidak apa-apa, justru anda akan repot karena harus naik turun 14 lantai, sedangkan saya hanya satu lantai di atas minimart ini”, tentu anda akan lebih kaget lagi bukan?

Seseorang berbuat baik kepada anda dengan tiba-tiba? Hanya karena anda sering berbuat baik kepada orang lain? Siapa yang tahu? Semuanya adalah rahasia Ilahi.

(“,)


10 kesalahpahaman tentang sukses

17 Maret, 2005

Adhi Sulistyo to ssr
Mar 16

Kesalahpahaman 1
Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain. Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan. Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian melakukan sesuatu untuk mencapainya.

Kesalahpahaman 2
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan. Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.

Kesalahpahaman 3
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90…) seminggu. Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja. Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.

Kesalahpahaman 4
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan. Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang membuat aturan itu.

Kesalahpahaman 5
Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses. Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum. Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada banyak sekali orang semacam itu.

Kesalahpahaman 6
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses. Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan. Namun, diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan penerapan.

Kesalahpahaman 7
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang. Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.

Kesalahpahaman 8
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya. Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.

Kesalahpahaman 9
Sukses adalah tujuan. Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan goal anda. Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan, maka ajukan pertanyaan “atas hal apa?”

Kesalahpahaman 10
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir. Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan. Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.


ngga match

17 Maret, 2005

hari ini ngga match? iya sih
pakaian upacara kan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang biru gelap, sudah kukenakan sejak berangkat dari rumah. peci dan dasi ada di kantor, kaus kaki biru atau putih sama saja… tapi kok sepatu… iya kok, pake sepatu coklat muda sih? waduh!!!

untung saja ngga ada yg komentar tentang sepatuku yang ngga match, hiks untung saja… (kukira semua orang lihat kok, atau ngga peduli?)
tapi ada satu komentar dari seseorang: “loe gimana sih, pake celana korduroi, gaya 70-an banget sih!”

ups…


%d blogger menyukai ini: