pas liburan sekolah kemarin, banyak anak-anak komplek usia SD yang main ke rumah. Radya senang sekali bermain dengan mereka. ada yang bermain kuda-kudaan, ada yang bermain ular tangga, ada yang menonton VCD anak-anak, ada juga yang main game skrebel di komputer. Rumah Radya jadi rame oleh tawa dan canda kanak-kanak. Radya pun tak sungkan bermain walaupun anak-anak itu usianya jauh lebih tua daripada Radya.
ada salah satu yang bernama Tama, masih jadi anak tunggal bagi ayah dan bundanya. Tama sangat disayangi ayahnya, ia senang jika tidur di pelukan ayahnya. Tama, begitu pula anak-anak lain, senang bermain. Namun begitu, ia tetap sopan kepada yang lebih tua, sayang kepada yang lebih muda seperti Radya. memang Tama tidak sering main ke rumah Radya sebagaimana Fikri, April, Gien dan Randy. Tetapi Tama selalu diterima Radya dengan senang jika main bersama.
sore itu Tama main bersama anak-anak lain di kebun. Di kebun ada gorong-gorong yang tidak terpasang dalam posisi rebah, anak-anak menyebutnya “terowongan”. Kadang-kadang, “terowongan” itu jadi tempat sembunyi bagi mereka yang bermain petak umpet. Tetapi sore itu, anak-anak bermain dorong-dorongan “terowongan”. Tama berada di dalam lubangnya. “terowongan” itu saling beradu kemudian pecahlah berkeping-keping. Tama tertimpa kepingan gorong-gorong itu sehingga harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapat beberapa jahitan di kepalanya. dada kirinya memar, pipi kanannya pun lebam.
Tama tidak dapat bertahan dalam perjalanan ke rumah sakit, ia harus pulang segera karena sudah dijemput malaikat. Kepulangan Tama yang mendadak jelas membuat ayah-bundanya terkejut dan terpukul hatinya. Ayahnya meratapi Tama dan bundanya terlihat lebih tegar, tetapi keduanya bisa lebih tenang setelah dihibur hatinya. Malam itu, baba membantu penyelenggaraan jenazah tama bersama beberapa para tetangga. Pemakaman Tama baru dapat dilaksanakan pada pagi harinya, baba ikut menyalatkan dan membopong jenazah tama ke dalam keranda.
Sesungguhnya hak Allah adalah memberi sesuatu dan mengambilnya. Maka wajib bagi orang-orang beriman mencari pahala dari kesabaran atas apa yang sudah diambil oleh Allah. Mudah-mudahan Tama tidak disiksa dalam kubur karena ia masih kanak-kanak yang baru belajar shalat dan mengaji, semoga juga Tama ditempatkan oleh Allah di tempat yang lebih baik daripada tempatnya di dunia.