Semua orang islam tahu bahwa salat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya[1]. Sekarang kita mudah mengetahui waktu salat dengan adanya jadwal waktu salat abadi yang dipakai kebanyakan masjid, kita juga dengan mudah menemukannya melalui piranti lunak atau internet[2]. Tetapi tahukah kita bahwa membuat jadwal waktu salat abadi itu tidak segampang menggunakannya? Butuh ilmu falak atau astronomi untuk memperhitungkannya.
Lalu bagaimana jika kita tidak menemukan jadwal waktu salat abadi tersebut apabila kita sedang dalam perjalanan? Atau bagaimana jika kita tidak memiliki kemampuan perhitungan astronomi? Apakah kita akan mengabaikan waktu salat?
Tentu tidak, karena islam menyuruh kita tetap salat pada waktunya[3][4]. Solusinya adalah mengikuti pentunjuk Rasulullah saw. tentang waktu-waktu salat[5] yaitu dengan melihat pergerakan matahari dari bumi, sebuah metode yang paling mudah dilakukan bahkan oleh orang awam sekalipun 🙂
—
[1] “Sesungguhnya solat itu diwajibkan atas orang-orang yang beriman menurut waktu-waktu yang tertentu” (QS An-Nisa’, 4:103)
[2] http://rukyatulhilal.org/jadwalshalat.html
[3] “Dirikanlah solat ketika gelincir matahari hingga waktu gelap malam dan dirikanlah solat subuh sesungguhnya solat subuh itu adalah disaksikan (keistimewaannya)”. (QS Al-Isra’, 17:78 )
[4] “…dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” (QS Thaahaa, 20:130)
[5] dari Abdullah bin Umar ra, Nabi Muhammad bersabda: “Waktu shalat Zhuhur jika matahari telah tergelincir, dan dalam keadaan bayangan dari seseorang sama panjangnya selama belum masuk waktu Ashar. Dan waktu Ashar hingga matahari belum berwarna kuning (terbenam). Dan waktu shalat Maghrib selama belum terbenam mega merah. Dan waktu shalat Isya’ hingga pertengahan malam bagian separuhnya. Waktu shalat Subuh dari terbit fajar hingga sebelum terbit matahari.” (Shahih Muslim)
bacaan lebih lanjut:
1. jadwal salat
2. Menentukan waktu salat dalam penerbangan
3. Salat di kutub
solat 5 waktu semangat…
visit http://act.id for For volunteerism, philantrophy dan humanism #LetsHelpRohingya
[…] lunar. Ketiga adalah menentukan arah kiblat untuk setiap tempat di bumi. Keempat adalah menentukan waktu-waktu shalat, berdasarkan posisi matahari. Kelima adalah menentukan navigasi untuk penyebaran pesan Islam ke […]
maher alias bagus
alhamdulillah jika bermanfaat 🙂
alhamdulillah kalau bermanfaat 🙂
ringkas, simpel, tapi sgt bermanfaat
[…] [iim] waktu salat kita […]
Quni,
waktu subuh adalah sejak terbit fajar hingga terbit matahari, artinya selama matahari belum terbit masih masuk waktu subuh. terbitnya matahari adalah apabila langit sudah terang atau kita dapat melihat jelas benda-benda di alam sekitar. sedangkan terbit fajar adalah sesuai [QS Albaqarah, 2:187] yaitu adanya garis putih di langit yang masih gelap.
garis ini dapat kita lihat dengan mudah apabila berada di tempat yang luas seperti pantai, padang pasir, lapangan, dan gunung. selain itu kita juga dapat melihatnya dari tempat yang tinggi seperti bagian atas bangunan bertingkat atau dari dalam pesawat yang sedang terbang.
catatan: kondisi ini apabila dalam perjalanan atau berada di tempat yang tidak ada masjid. kalau ada masjid di tempat kita, cara yang mudah mengetahui sudah masuk subuh atau belum adalah kumandang azan subuh 😀
bagaimana kalau mendung? kaitkan saja dengan hari sebelumnya, biasanya waktu matahari terbit tidak jauh berbeda dengan hari sebelum dan sesudahnya 🙂
be easy, bro!
Subhanallah…terima kasih telah diingatkan….
untuk point 5 bagaimana caranya untuk waktu subuh.???
kalo nunggu sebelum terbitkan jadi terlambat…