keluarga berencana

“sudah menikah?”
“sudah”
“sudah ada anak?”
“alhamdulillah, mau dua”
“yang besar usia berapa?”
“baru dua tahun”
“calon adiknya?”
“insya Allah empat bulan lagi dilahirkan”
“wah cepat sekali punya adik”
“alhamdulillah dikasih sama Allah”
“yang pertama, baru nikah langsung isi?”
“eh, dikasih waktu pacaran dulu, hehe”
“oh, ternyata, emang usia adik berapa?”
“masih 28 om”
“masih muda, kok buru-buru nikah, anak udah mau dua pula?”
“_”



“anak pertamamu sudah besar?”
“alhamdulillah kemarin baru dua tahun”
“sudah ada calon adik?”
“insya Allah, sudah masuk enam bulan kehamilan”
“lebih baik segera punya anak, lalu distop”
“alhamdulillah dikasih sama Allah”
“anak saya tiga jaraknya dua tahun juga, trus saya stop”
🙂
“iya, biar sekalian repot, maksimum tiga trus dengan distop, bisa lebih konsen membesarkan mereka. jangan sampai nanti pensiun malah masih ngurusin anak kecil, harus kerja lagi, padahal sudah waktunya momong cucu”
“kenapa harus tiga?”
“kan dibiayain kantor cuma tiga anak”
“_”

“sudah nikah?”
“sudah”
“masih muda sudah nikah, bagus itu, jangan seperti saya, telat nikah. sudah punya anak?”
“alhamdulillah mau dua”
“wah luar biasa, benar itu. supaya nanti saat tua, anak-anak sudah besar dan mentas semua”
🙂

“mau punya anak berapa?”
“seberapa pun Allah menitipkan kepada kami”
“jangan banyak-banyak, nanti repot, dua anak saja cukup (merepotkan :p)”
“kalau dikasih amanah, berarti Allah juga kasih rezeki”
“iya kalau anak-anaknya paham, mau bantuin orang tua”
“_”

jadi ingat pesan Rasulullah saw. bahwa anak itu adalah amanah. umat Islam tidak diajari membatasi kelahiran jika takut tidak dapat menghidupi anak-anak itu. sebaiknya, apabila Allah memercayakan anak kepada kita artinya Allah telah menjamin rezekinya, sehingga tidak pantas jika kita khawatir tidak dapat membiayai kehidupan mereka dengan baik. tugas ortu adalah menjaga amanah itu sebaik-baiknya, dengan mendidik mereka supaya jadi manusia yang mandiri dan bersyukur [supaya tidak merepotkan ortu :)]

inilah seharusnya semangat keluarga berencana, dengan merencanakan keluarga berkualitas berlandaskan keimanan, bukan dengan membatasi kelahiran 🙂

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: