Selamat!

9 Juli, 2010

“Halo, selamat sore Bapak, saya dari Transjakarta, mohon maaf mengganggu waktunya, saya hendak mengucapkan selamat karena Bapak telah memenangkan hadiah Gratis 1 Minuman produk Coca Cola. Mohon informasinya, apakah Bapak telah menukarkan hadiah tersebut?”

Mengalirlah keluhan saya sebagaimana posting sebelumnya dan juga berbagai kesan dan saran sebagai pengguna bus Transjakarta Busway. Ternyata kejadian yang saya alami boleh dibilang “apes”. Sebabnya, menurut sang penelpon, sudah banyak pemenang lainnya yang menukarkan hadiah tersebut di halte lain dan tidak menghadapi masalah seperti yang saya alami.

“Terima kasih banyak, Bapak atas segala masukannya untuk menjadikan kami menjadi lebih baik lagi. Untuk keluhan Bapak akan kami telusuri. Bapak dapat membubuhkan komentar pada website kami. Selamat beraktivitas kembali, Bapak.”


Promosi (1/2 hati) Transjakarta

7 Juli, 2010

Dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan dan pendekatan dengan para pengguna bus transjakarta, Badan Layanan Umum Transjakarta Busway (BLU TB) telah membuka layanan SMS Pengaduan 9250. Bahkan untuk lebih menarik kepedulian para pengguna busway selama bulan Juni 2010 lalu bagi pengirim SMS Pengaduan 9250 terbanyak diiming-imingi dengan Promosi Gratis Sebotol Produk Coca Cola. Promosi tersebut dilakukan dalam bentuk poster yang ditempel di setiap halte busway. Saya sebagai pengguna busway tentu saja tertarik dengan promosi tersebut, iseng-iseng melepas dahaga. Mengingat betapa menyebalkannya menanti bus yang datang di setiap jam pulang kantor antara jam 17 – 19, karena sudah lama, harus berebutan pula dengan penumpang yang lain, tentu saja membuat sebotol minuman menjadi sangat berharga dalam penantian busway tersebut. Fasilitas vending machine yang diletakkan di beberapa halte busway pun saya gunakan untuk membayar kehausan itu. Dengan harga yang tidak jauh beda dengan kaki lima, minuman dari vending machine lebih terjamin karena penyimpanannya. Sayangnya untuk menggunakan mesin tersebut masih dibantu operator yang seringkali tidak berada di tempat.

Pesan demi pesan yang saya kirimkan ke SMS Pengaduan 9250 selama bulan Juni 2010 lalu membuahkan hasil tidak hanya sms ucapan terima kasih dari mesin penjawab sms otomatis beridentitas Hot News, tetapi juga berbagai informasi dari BLU TB. Kemudian pada tanggal 5 Juli 2010 saya mendapat pesan singkat di ponsel saya dari Hot News berbunyi: “04-Tunjukkan & tukarkan SMS ini dengan 1 minuman gratis dari Coca Cola for Jakarta di loket halte Transjakarta yang terdapat vending machine. Berlaku 6-7 Juli’10”. Pada tanggal 6 Juli 2010 sepulang kantor di Halte Ragunan saya tunjukkan SMS tersebut kepada petugas yang kemudian diarahkan untuk menemui operator vending machine.

Dari operator itu saya peroleh informasi bahwa ia mendapat SMS dari Ibu Yuni (085693863347) bahwa orang yang bernama Pak Dudung dari pihak busway tidak setuju dengan program ini sehingga operator diminta untuk menolak pelanggan yang hendak menukarkan SMS tersebut dengan sebotol minuman. Saya tanyakan kepada operator tersebut siapa saja yang sudah klaim botol minuman pada hari itu? Dijawabnya bahwa selama ia berjaga, belum ada satupun kecuali saya yang melakukan klaim SMS gratis minuman tersebut. Enggan berdebat dengan operator tersebut, saya coba hubungi Ibu Yuni dengan nomor yang diberikan oleh operator untuk klarifikasi hingga 3 (tiga) kali, tetapi tidak ada jawaban. Pertanyaan saya mengapa tidak ada SMS klarifikasi dari Hot News yang meminta maaf bahwa program gratis tersebut dibatalkan?

Sekali lagi BLU TB telah menunjukkan kinerja yang tidak profesional dan tidak jelas dengan mengecewakan pelanggan melalui promosi separuh hati (xxxxx xxxxxxxxx).


“lampu ini bukan untukku, tetapi untuk orang yang berpapasan denganku.”

6 Juli, 2010

alkisah seorang buta berjalan di malam hari dengan membawa lentera, ketika ditanya mengapa ia membawa lentera padahal ia tidak membutuhkannya karena buta, lalu jawabnya: “lampu ini bukan untukku, tetapi untuk orang yang berpapasan denganku.”

dalam kisah tersebut, orang buta itu menyadari sekali bahwa lentera adalah sarana keselamatan baginya supaya tidak ditabrak orang ketika ia berjalan di malam hari. Hari-hari ini saya sering temui pengendara di malam hari yang “lupa” menyalakan lampu kendaraannya. Karena kondisi di malam hari dianggap sudah cukup terang oleh lampu jalanan, bukan berarti kita boleh mematikan lampu kendaraan kita. Karena tanpa menyalakan lampu kendaraan bisa jadi kita tidak terlihat oleh orang lain. Hal ini berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.


hati-hati dengan titik buta

5 Juli, 2010

Tidak memedulikan blind spot alias titik buta diketahui sebagai penyebab kecelakaan yang umum terjadi di saat membelok. Pengemudi kendaraan roda empat wajib mengetahui hal ini dan meminimalisasi potensi kecelakaan dengan mengoptimalkan pemanfaatan peralatan yang tersedia yaitu kaca spion tengah, kanan dan kiri, lampu sein, rem, dan klakson.

Posisi blind spot adalah posisi di mana kendaraan lain tidak lagi terlihat di kaca spion, biasanya apabila posisi kendaraan lain berada tepat di samping kendaraan kita. Untuk meminimalisasi titik buta, kaca spion harus diatur sedemikian rupa sehingga pengemudi merasa nyaman dalam mengendara dan bayangan kendaraan lain yang terletak di belakang kendaraan kita tertangkap jelas dan terlihat sambung menyambung di ketiga kaca spion.

Pastikan menyalakan lampu sein sesuai arah belokan jauh-jauh sebelum membelok untuk memberi tanda kepada pengendara lain. Gunakan re m untuk mengatur laju kendaraan dan menyesuaikan posisi blind spot terhadap kendaraan kita, begitupula posisi kita dari blindspot kendaraan lain. Manfaatkan klakson apabila dirasakan bahwa pengemudi kendaraan lain tidak memerhatikan bahwa dia atau kita berada pada posisi blind spot.

Apabila semua hal itu dilakukan namun masih terjadi kecelakaan karena ketidakpedulian terhadap blindspot, maka akan ada salah satu yang mengaku bersalah atau patut dipersalahkan. Dan meminta maaf apalagi memberi maaf adalah beban terberat bagi yang pernah mengalaminya.


%d blogger menyukai ini: