padahal hanya 2 hari dalam seminggu baba punya waktu buat radya dan itupun berbagi dengan tsuraya. karena di hari kerja, baba berangkat ketika radya dan raya baru bangun, dan pulang di saat keduanya beranjak tidur.
kolokan radya mulai dari pipis di celana, dimandikan, disuapi makan oleh baba, hingga bikin tsuraya menangis. disadari oleh baba sebagai bentuk cari perhatian. namun masih saja baba terpaksa berteriak atau mengancam.
rengekan radya minta dibelikan mainan robot, hot wheels, atau lego di warung, indomaret, toko mainan, bahkan hipermarket, seringkali berujung penolakan dan janji bersyarat.
berisiknya radya saat salat di masjid karena bermain sendiri ataupun dengan teman-teman, sesekali membuat cubitan di badan atau jeweran di telinga radya.
dan masih banyak lagi yang jika diingat keburukannya tak akan ada habisnya. padahal usiamu saja belum 5 tahun, dan hidupmu masih panjang harapan untuk dipenuhi kebaikan.
sehingga baba harus sangat menyesalinya saat memandang wajahmu tanpa dosa yang terlelap di malam hari. semua kekesalan baba dijadikan sebagai apologi kasih sayang baba yang ketakutan membayangkan seandainya serapahannya dicatat malaikat sebagai mantra ataupun doa.
dan ketika radya memergoki baba yang duduk terpaku di pinggir ranjang, baba hanya mampu mengatakan, “maafkan kekesalan baba hari ini, baba sayang radya.”