Mesirku malang

Sebagai sebuah negeri muslim yang telah berada pada peradaban dunia beribu-ribu tahun lamanya, tentulah Mesir memiliki kekayaan khasanah yang mendewasakan masyarakatnya. Namun apa yang terjadi di Mesir beberapa hari belakangan ini tentulah mengiris jiwa. Betapa tidak, darah tertumpah untuk menggulingkan kekuasaan yang dianggap lalim. Ini memang bukan yang pertama kalinya. Mesir sangat berpengalaman dalam hal ini karena tidak hanya di masa demokrasi, juga sering terjadi di masa kesultanan Islam, bahkan di zaman Firaun dan raja-raja Mesir Kuno. Yang sangat disayangkan adalah gejolak ini digerakkan oleh orang-orang yang mengaku muslim dan aktif dalam dakwah.

Apakah mereka lupa dengan Quran dan Hadits yang mereka dakwahkan telah melarang untuk menumpahkan darah sesama muslim? Apakah mereka lupa bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menasihatkan agar setiap muslim tetap mendengar dan taat kepada pemerintah, walaupun ia memukul punggung dan mengambil harta dengan paksa (Ref HR Muslim)? Lalu apa bedanya mereka dengan Bani Israil yang diperingatkan oleh Allah karena telah menumpahkan darah dan mengusir saudara sebangsanya (Ref QS 2:84)? Mereka mengira telah berbuat kebaikan, padahal telah memecah belah dan berbuat kerusakan (Ref. QS 9:107, 2:11).

Semoga Allah memberikan petunjuk kepada mereka, mendamaikan pertikaian di antara mereka dan menganugerahi mereka pemimpin yang bertaqwa.

2 Responses to Mesirku malang

  1. Ucok Baba berkata:

    Soalnya kan Mubarak telah melarang Ihwan El Muslim, Kifaya, Felaheen dan mengeluarkan undang-undang yang melarang partai-partai politik berbasis agama, sehingga muslim tidak memiliki hak politik selama Mubarak berkuasa. Mubarak juga sangat memihak Israel dan kurang memperdulikan Palestina.

    Pertanyaannya adalah apakah Allah melarang manusia untuk melawan kekuasaan yang melarang nama Allah disebut?

    • andi berkata:

      Ucok, darimana anda tahu bahwa ia melarang nama Allah disebut? Tidakkah ia membolehkan dikumandangkannya azan di seluruh pelosok negeri Mesir? Tidakkah ia masih membolehkan Al-Azhar untuk menggelar pendidikan keagamaan dengan siswa-siswi internasional menimba ilmu darinya? Tidakkah ia masih shalat dan menjalankan rukun-rukun agama? Tahukah anda atas dasar apa organisasi-organisasi yang anda sebukan itu dilarang oleh pemerintah Mesir? Bukankah Allah menyuruh kita untuk juga taat kepada ulil amri (pemerintah negeri kaum muslimin) setelah menaati Allah dan Rasul-Nya? Bukankah Nabi menyuruh kita untuk tetap taat kepada pemerintah walaupun ia mendera punggung kita?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: