Terjemah Aqidah Wasithiyah – 02

TERJEMAH AL-AQIDAH AL-WASITHIYYAH
Penulis: Asy-Syaikh Al-Islam Taqiyyuddin Ahmad Ibn Abdul Halim Ibn Taimiyyah

[sebelumnya]

6. Dan Allah subhanahu wata’ala sesungguhnya telah mengumpulkan ke dalam sifat-sifat-Nya dan menamakan diri-Nya dengan sifat-sifat itu, antara penafian dan penetapan. Maka tidaklah keluar dari perkara tersebut, Ahlussunnah wal Jama’ah, terhadap apa-apa yang datang dari para rasul; maka sesungguhnya inilah jalan yang lurus, jalannya orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah atas mereka dari golongan para nabi, orang-orang yang shiddiq, para syuhada, dan orang-orang shalih.

7.  Dan sesungguhnya masuk kepada kalimat ini (penafian dan penetapan) apa-apa yang disifatkan oleh Allah bagi diri-Nya di dalam surat Al-Ikhlash yang pahalanya menyamai sepertiga Alquran, Allah berfirman:

“Katakanlah: Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah tempat bergantung (kepadanya) segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula menjadi anak. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS Al-Ikhlash: 1-4)

 [Allah menetapkan bagi diri-Nya bahwa Dia Maha Esa, dan sebagai tempat bergantung segala sesuatu yaitu harapan, doa, cinta, dan rasa takut. Allah menafikan bagi diri-Nya memiliki anak, menafikan bahwa dia sebagai anak, menafikan adanya sesuatupun yang setara dengan-Nya. ed]

8. Dan di antara apa yang Allah sifati bagi diri-Nya adalah pada ayat yang paling agung di dalam Kitab-Nya, yakni ketika Allah berfirman:

“Allah adalah Dzat yang tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia, yang Mahahidup lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan Dia apa yang terdapat di langit dan apa yang terdapat di bumi. Tidak seorang pun yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Yang paling mengetahui apa yang berada di hadapan mereka maupun di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun dari ilmu-Nya melainkan sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa terbebani memelihara keduanya. Dan Dia Mahatinggi lagi Mahaagung.” (QS Al-Baqarah: 255)

Oleh karena itu, barangsiapa yang membaca ayat ini pada malam hari maka senantiasa ia akan mendapatkan penjagaan dari Allah dan setan tidak bisa mendekatinya hingga masuk pagi.

{bersambung, Insya Allah}

3 Responses to Terjemah Aqidah Wasithiyah – 02

  1. […] ketika memberikan penjelasan tentang Kursi[1] pada Ayat Kursi yang disebut di dalam kitab Aqidah Wasithiyah sebagai dalil keagungan sifat Allah, menyampaikan bahwa Kursi lebih besar daripada langit dan bumi. […]

  2. […] {bersambung, Insya Allah} Rate this: Bagikan :ShareEmailPrintFacebookTwitterLike this:SukaBe the first to like this post. […]

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: