Setiap kali tiba waktu makan, kami mengajak pemandu kami di Beijing untuk makan bersama dan setiap itu pula ia menolak. Ia memilih untuk makan di meja yang berbeda, bersama dengan pengemudi bus kami. Ketika kami tanyakan alasannya, ia hanya menjawab, “working lunch” atau “working meal”. Pada awalnya kami tidak memahami maksudnya, karena hal itu berbeda dengan kebiasaan di negeri kami. Seiring waktu bersamanya, kami mulai mengerti bahwa sudah menjadi “code of conduct” alias tata krama bahwa pemandu dan pengemudi telah dibayar untuk melayani tamu, tidak sepantasnya duduk dalam satu meja makan.
Pada makan malam terakhir, kami sengaja mengundang sang pemandu untuk duduk bersama kami. Kali itu bukanlah “working dinner” karena berasal dari luar paket pelayanan mereka. Selesai makan malam, ia terlihat sangat senang dan berterima kasih.