berlayar

berlayar bagi sebagian orang merupakan kesenangan atau mengusir kebosanan dari rutinitas di daratan atau sekadar menghabiskan waktu. namun bagi sebagian lain, berlayar adalah sarana penghidupan, bagi dirinya sendiri, keluarganya maupun bagi lingkungan.

di saat perang, keputusasaan dan ketidakpastian menghantui banyak orang mengenai kelangsungan hidup mereka. angkatan laut menawarkan pilihan bagi kepala keluarga dan anak laki-laki untuk berkarya. sebagian wanita bahkan mendaftarkan suami atau kerabat laki-laki mereka untuk bergabung, karena mereka tidak ingin melihat para laki-laki itu menyia-siakan hidup mereka di lapak miras atau mengundi nasib di meja judi.

berlayar tidak untuk waktu yang sebentar, berbulan-bulan, bertahun-tahun. bahkan sebagiannya tidak kembali ke daratan, karena dipindah tugas maupun tewas di medan perang. selama itu pula, keluarga yang ditinggalkan mendapat tunjangan hidup untuk makan, sekolah dan kesehatan dari angkatan laut: sekadarnya.

para istri pelaut, setia dalam penantian dan pengabdian kepada keluarga: mendidik anak-anaknya menjadi tangguh dan luar biasa. mempersiapkan diri untuk kondisi terburuk yang sangat mungkin dihadapi.

para pelaut, setia dalam tugas dan tanggung jawab mereka: menjaga perbatasan negara, menghalau musuh dan para perompak, demi memberikan penghidupan bagi keluarganya.

seorang pelaut tak dikenal berkata: “My wife and daughters mean the world to me, but I must leave them to earn a living. The varied life of a sailor suits me much better than the predictable life of a farm hand.”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: