hospitality

Good morning! How are you today? Have a good day!

Ada hal yang selalu membuat saya heran adalah kebanyakan dari kita memilih untuk berbicara hanya kepada orang yang dikenalnya, membuat batasan sendiri untuk berteman dengan orang yang asing baginya, dan asyik sendiri dengan kesibukannya. Entah itu di elevator, di bus, di kereta, di pesawat, hampir tidak ada yang bertegur sapa dengan orang yang berada di sebelahnya kecuali kepada yang dikenalnya saja. Merasa jengah dengan sikap ramah yang dihadirkan oleh orang lain. Sehingga membeku dalam suasana yang kita bikin sendiri.

Di dalam penerbangan ke Amerika Serikat, saya duduk di sebelah seseorang yang begitu antusias mencurahkan perhatiannya untuk saya. Mengetahui bahwa saya baru akan pertama kali mengunjungi kota tujuan dan dalam waktu yang cukup lama untuk ukuran berkunjung, orang tersebut memberi arahan apa saja yang dapat saya lakukan untuk mengisi waktu selama saya di sana. Bahkan sebelum berpisah pun ia masih sempat mengucapkan harapan agar saya menikmati pengalaman berada di kota tujuan.

Masih di Amerika Serikat: di gedung yang saya datangi setiap hari kerja, saya selalu disambut senyuman dan tegur sapa oleh petugas front desk yang menanyakan bagaimana kabar saya, sehingga kami akrab. Di toko-toko yang mengutamakan pelayanan bagi para pembeli, staf pramuniaga selalu aktif menyambut dan menanyakan keperluan kemudian membantu kita mencarikan apa yang kita perlukan. Di rumah makan yang berkualitas, para pramusaji  selalu mencurahkan senyuman dan tegur sapa terbaik mereka kepada pengunjung. Menjadikan kita nyaman dengan fasilitas yang ada.

Barangkali sebagian orang akan menganggap bahwa keramahan mereka hanya sebatas tuntutan pekerjaan, aturan yang “memaksa” mereka untuk ramah, jika tidak dilakukan akan menyebabkan mereka diberhentikan dari pekerjaan. Boleh jadi demikian, namun bagaimana halnya dengan orang-orang lain yang memang tulus menunjukkan keramahannya? Seperti teman satu penerbangan saya, atau orang-orang tak dikenal yang saya jumpai di elevator yang mengajak berbicara sejak menunggu hingga keluar dari lift? Atau orang-orang ramah yang saya jumpai di taman-taman?

Hospitality, barangkali itulah kata yang tepat untuk menggambarkannya. Sebagiannya diadakan dalam rangka pemasaran, sebagian lainnya memang karena ketulusan untuk membantu orang lain. Tidak ada ruginya, hospitality akan menunjukkan siapa kita dan mencairkan suasana sehingga menjadi lebih nyaman.

Have a good night for you!

2 Responses to hospitality

  1. thetrueideas berkata:

    oleh2nya ya mas, jangan lupa… 🙂

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: