Boston adalah salah satu kota yang “memaksa” warganya menggunakan fasilitas dan transportasi umum secara bertanggung jawab. Terbatasnya lahan dan mahalnya tarif parkir membuat para pemilik kendaraan berpikir berkali-kali untuk memasuki kota Boston. Kemacetan di tengah juga menjadi isu yang menjadi perhatian, sehingga banyak pekerja komuter yang memarkir kendaraannya di luar kota untuk kemudian menumpang bus atau kereta menuju tempat kerjanya masing-masing. Massachusetts Bay Transportation Authority (MBTA) memberikan kemudahan berkendara bus maupun kereta dengan aman dan nyaman.
Beberapa warga yang mampu dapat memilih tinggal di kota sehingga mereka dapat pergi ke tempat kerja dengan berjalan kaki saja. Pejalan kaki mendapat hak-haknya secara penuh dengan tersedianya pedestrian yang lebar. Lampu lalu lintas dilengkapi dengan lampu penyeberangan bagi pejalan kaki. Pejalan kaki yang berlalu lalang adalah pemandangan biasa yang ditemui sejak pagi hingga malam hari. Termasuk mereka yang berjalan kaki pulang malam dari tempat makan dan minum-minum.
Tersedianya trek lari memberikan kemudahan bagi warga kota untuk jogging sejauh kesanggupan dan ketahanan. Amat mudah menemui pelari di pagi atau di malam hari di tengah kota Boston. Sepatu lari termasuk sepatu yang laris terjual di toko sepatu dan toko peralatan olahraga. Berbagai rancangan pada sepatu seperti warna pendar, material yang ringan, dan kelenturan bertujuan memberi kenyamanan dan keselamatan bagi para pelari.
Jalur sepeda disediakan bagi para pesepeda maupun roller blader dan skateboarder. Bagi yang tidak memiliki sepeda dapat menyewa sepeda di stasiun Hubway dengan biaya $5 untuk seharian asalkan dalam setiap trip tidak melebihi 30 menit. Sepeda dapat dikembalikan di stasiun Hubway manapun yang tersedia. Para pesepeda sangat disarankan untuk mengenakan helmet sebagai keselamatan bersepeda.
Dengan kondisi tersebut di atas, jarang ditemui warga Boston yang memiliki masalah kegemukan kecuali orang-orang yang tinggal di daerah suburban.