banyak cara untuk “peace of mind” ketika bepergian. di antaranya adalah membeli premi asuransi perjalanan. dengan mengeluarkan sedikit uang untuk mendapatkan jaminan pertanggungan yang cukup besar. tentu saja untuk menanggung biaya apabila terjadi sesuatu atau diberikan kepada ahli waris jika terjadi kehilangan jiwa. sayangnya tidak semua bentuk asuransi diperbolehkan dalam syariat islam. belum lagi kesulitan yang dihadapi ketika mengajukan klaim menjadi permasalahan tersendiri.
mengenai hukum asuransi dapat kita kaji dari makalah ilmiah para ahli fikih. namun tidak berbekal sama sekali juga bukan hal yang dibenarkan. ada baiknya orang yang bepergian menyediakan bekal yang cukup bagi dirinya dan nafkah yang cukup bagi keluarga yang ditinggalkan selama perjalanan. kalau perlu menyediakan sejumlah materi yang cukup untuk menghidupi keluarganya apabila terjadi kehilangan kemampuan atau kehilangan jiwa.
akan tetapi tidak semua orang dikaruniai oleh Allah kelebihan rezeki untuk melakukan hal tersebut. maka bekal dan nafkah terbaik bagi seorang muslim dan keluarga yang ditinggalkan adalah keimanan dan ketakwaan. karena hanya kedua hal itulah yang mampu menjaga manusia tidak hanya ketika hidup di dunia namun juga di kehidupan selanjutnya.
di antara bentuk ketakwaan adalah tawakal kepada Allah. sangat dianjurkan bagi seorang muslim untuk membaca doa ketika ia keluar rumah:
Dengan nama Allah aku bertawakkal kepadaNya dan tiada daya serta upaya kecuali dengan keizinan Allah. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
serta doa berikut:
Ya Allah aku berlindung denganMu supaya tidak sesat atau disesatkan menyeleweng atau diselewengkan, berbuat aniaya atau dianiayakan, bodoh atau diperbodohkan ke atasku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i, dan At-Tirmidzi)
dan saling berpesan kepada keluarga yang ditinggalkan:
Aku serahkan kamu kepada Allah yang tidak pernah menyia-siakan simpanan yang ditinggalkan kepadaNya. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
kemudian didoakan oleh keluarganya:
Aku serahkan agamamu, amanahmu dan penamat amalanmu kepada Allah. (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
ketika ia menaiki kendaraannya untuk memulai perjalanan membaca doa ini:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Tuhan yang telah memudahkan kenderaan ini untuk kami, sedang kami sebelum ini tidak terdaya menguasainya. Sesungguhnya kepada Tuhan kamilah kami akan kembali. Ya Allah, kami memohon kepadaMu dalam perjalanan kami kebaikan dan ketaqwaan dan amalan yang Engkau redhai, Ya Allah, ringankanlah perjalanan kami dan pendekkanlah jaraknya. Ya Allah Engkaulah Teman dalam perjalanan dan pengurus bagi ahli keluarga. Ya Allah, aku memohon perlindunganMu dari kesulitan perjalan, pandangan yang menyedihkan, dan kejahatan yang boleh menimpa harta dan ahli keluarga. (HR. Muslim)
betapa indah dan sangat mendalam makna doa-doa tersebut jika kita mau merenunginya. dan kalau boleh dikatakan sebaik-baik asuransi yang pasti didapatkan pertanggungannya adalah doa-doa tersebut. dengan mengamalkannya, dijamin akan memperoleh “peace of mind” yang paripurna. jaminan yang pasti dari Allah yang Mahakuasa.
Allahul muwaffiq.