radya: ba, tahu gak kalau dinosaurus bisa jadi tunggangan nabi adam?
baba: waduh, menurut kamu bagaimana?
radya: kan lebih tinggi nabi adam, ba.
baba: ah, masak iya?
radya: iya lah, kalau nabi adam setinggi ini (kepala radya), dinosaurus cuma setinggi ini (perut radya). bisa jadi tunggangannya nabi adam.
baba: hmmm… bagaimana kalau kita tanyakan ke ustad saja?
baba: ustad, maaf ada yang mau bertanya.
ustad: oh iya pertanyaan apa?
baba: ini anak saya bilang bahwa dinosaurus bisa jadi tunggangan nabi adam.
radya: iya ustad, kan nabi adam lebih tinggi dari dinosaurus.
ustad: eh, apa iya? nabi adam tingginya 60 hasta. itu berapa meter ya?
teman radya: 30 meter!
ustad: ah, tidak setinggi itu, barangkali hanya 26 meter. nah, dinosaurus terbesar apa? t-rex?
radya: bukan! t-rex mah kecil.
ustad: hmm atau brontosaurus ya? yang lehernya panjang?
radya: argentinosaurus, panjangnya 40 meter dari kepala sampai ekor. tapi tidak tinggi.
ustad: wah… ustad baru tahu ada yang lebih panjang dari brontosaurus.
teman radya: ustad, Allah kan lebih besar daripada nabi adam ya?
ustad: wah itu namanya membandingkan antara dua hal yang tidak setara. antara makhluk dengan pencipta.
🙂