Pada suatu siang, siaran kajian bertema keutamaan Ayat Kursi menemani perjalanan pulang kami dari rumah eyang. Tsuraya duduk di kursi tengah terkantuk-kantuk lalu lelap tertidur, sementara Athiya, adiknya, duduk di kursi depan menikmati kudapan. Setelah salat magrib, Tsuraya yang masih mengenakan mukenanya menghampiri Baba dan berkata, “Ba, Aya gak bisa.” Baba bertanya, “Tidak bisa apa, Anakku yang cantik?” Tsuraya kemudian duduk di pangkuan Baba, “Kan, kata radio harus baca ayat Kursi setiap selesai salat? Aya gak bisa.” Baba tersenyum, “Oh, Tsuraya tidak hapal bacanya?” Tsuraya mengangguk, Baba melanjutkan, “Barakallahufik. Ayo kita sama-sama melafalkannya.”