Pada setiap nyeri yg kau rasa, pada setiap tarikan napasmu yg tersengal, pada setiap kesal yg kau keluhkan, pada tubuhmu yg terus melemah: selalu kudengar lirih istigfar terucap dari bibirmu, Bapak.
Aku terus mengharap, engkau mendapati Thuba (kebahagiaan, keberuntungan) yg telah dijanjikan.
This entry was posted on Selasa, Januari 27th, 2015 at 3:30 pm and is filed under beranda, bilik keluarga. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed.
You can leave a response, or trackback from your own site.