“Jalannya jauh juga ya, Ba?” kata Radya ketika diajak Baba berjalan dari halte busway ke kantor.
“Insya Allah, tidak akan terasa jauh, Mas,” jawab Baba menghibur.
“Coba jadi the Flash, Ba,” kata Radya, “pasti cepat sampai ke kantor Baba.”
“Aha, coba aja Mas, berlari sekencang the Flash,” Baba menantang Radya.
“Ya, ga bisa lah,” jawab Radya, “kan, the Flash cuma cerita.”
“Benar mas, the Flash hanya cerita komik,” ujar Baba, “bukan tokoh nyata. Tetapi kita bisa ambil pelajaran.”
“Pelajaran apa, Ba?” tanya Radya.
“The Flash melakukan segala sesuatunya dengan cepat, sehingga ia bisa menyelesaikan banyak pekerjaan,” Baba menjelaskan.
“Semakin cepat kita bergerak, seperti menahan waktu, dengan demikian semakin banyak hal yang dapat kita lakukan,” lanjut Baba, “sebaliknya, semakin lambat kita bergerak, kita yang akan terlibas oleh waktu, bisa jadi tak satupun yang telah kita selesaikan.”
“Hmmm,” Radya bergumam mencoba memahami.
“Begini, Mas,” ujar Baba, “jatah waktu bagi setiap orang sama, 24 jam setiap harinya.”
“Ada orang yang bersegera menyelesaikan tugasnya sehingga banyak yang ia capai, ia pandai mengelola waktunya” Baba melanjutkan, “tapi ada juga orang yang menunda-nunda sehingga tak satu pun yang berhasil diselesaikan. Malah selalu merasa waktunya kurang.”
“Ooh,” kata Radya.
“Nah, maka itu, kita harus berusaha untuk bersegera dalam setiap kebaikan, insya Allah banyak manfaatnya,” kata Baba.
“Alhamdulillah, sampai juga di kantor Baba!” seru Radya gembira.
(@nd, 29052015)
View on Path