doa untuk pengantin

30 Juli, 2015

Doa yang mengalir di saat engkau menikah, sungguh bukan sekadar harapan engkau bahagia menjalani hidup baru. Karena menikah itu tidak melulu seperti kisah dongeng. Yang ditutup dengan gambar kedua mempelai dan tulisan “happily ever after”.

Tetapi menikah itu separuh agama. Yang untuk mengarungi samuderanya memerlukan perjuangan. Kadang angin bertiup tenang. Kadang badai dan gelombang menerpa. Kadang kehilangan arah “in the middle of nowhere”.

Namun menikah adalah membina rumah dan tangga. Kokohnya berpijak pada pondasinya. Tegarnya bertopang pada pintu dan dindingnya. Sejuknya bergantung pada atap dan jendelanya. Megahnya bersandar pada tangganya.

Maka keberkahanlah yang engkau perlukan. Keberkahan ketika engkau menikmati kesenangan. Itulah “barakallahu laka”.

Begitu pula keberkahan ketika engkau ditimpa kemalangan. Itulah “wa baraka alaika”.

Yang semoga dengan kedua keberkahan itu, Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan dan kecukupan. “Wa jama’a bainakuma fi khair.”

11800509_400414343478040_1783484388475731078_n

 


habis ramadan

14 Juli, 2015

Setiap habis ramadan, aku tak tahu apakah harus merindu, sedangkan aku tak memadatinya dengan ibadah?

Setiap habis ramadan, aku tak tahu apakah patut takut kalau tak sampai ke tahun depan, bahkan aku tak pernah tahu akankah sampai ke waktu berbuka?

Setiap habis ramadan, aku tak tahu apakah perlu membuat resolusi diri, padahal masih banyak resolusi sebelumnya yang masih angan-angan?

Setiap habis ramadan, aku hanya tahu satu hal, aku punya harapan agar Allah mau memaafkan dan menerima amal-amal ku. Harapan yang sama jua untukmu.

(@nd, 27091436)


%d blogger menyukai ini: