Keutamaan salat subuh

29 September, 2015

Berikut ini sepenggal kisah tentang Hajjaj bin Yusuf As-Saqafi, gubernur Irak pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Dia terkenal sangat kejam dan otoriter dalam menjaga stabilitas keamanan dan membasmi semua pemberontakan.

Suatu ketika dalam sebuah perjalanan Hajjaj bin Yusuf terperosok ke dalam sungai dan nyaris tenggelam. Seorang nelayan mengenali sang gubernur kemudian berusaha menyelamatkannya.

Setelah berhasil naik ke atas perahu, sang gubernur bertanya, “Apakah kamu mengenaliku?” Si nelayan menjawab lugas, “Ya, kamu adalah Hajjaj si Lalim.”

Hajjaj kembali bertanya, “Lalu mengapa kamu menolongku?” Si nelayan tersenyum lalu berkata, “Sesungguhnya saya tidak menyelamatkan kamu, melainkan saya benar-benar tidak suka jika kamu mati syahid apabila tenggelam di sungai.”

Hajjaj geram dengan jawaban si nelayan, ia pun bertanya, “Apakah kamu tadi pagi salat subuh?” Si nelayan menjawab, “Ya!” Maka Hajjaj berkata, “Kalau begitu, kamu selamat dari pedang saya.”

http://rumaysho.com/1819-keutamaan-shalat-shubuh.html


Pakai jilbab

29 September, 2015

Lagi santai, Bubu nunjukin gambar manekin pakai jilbab plus hiasan bunga2 dan mutiara di Instagram ke Mas Radya.

Bubu: “Mas, jilbab yang kaya begini bagus ngga?”

Radya: “Ih parahhh.. masa jilbab rame begitu? Masa kalung dipakai di atas kepala? Itumah jilbabnya buat diketawain.”

Bubu: “Hihihi.. diketawain? Memang harusnya pakai jilbab yang baik itu gimana Mas?”

Radya: “Pake jilbab itu biasa aja, ga pake hiasan2 juga udah cantik. Bagus lagi pake cadar.”

Bubu: “Mmm.. kalau Bubu perlu pake cadar apa ngga?”

Radya: “Pakai cadar boleh, ngga pakai juga boleh. Kan cadar ngga wajib, yang wajib jilbab.”

Bubu: “Okedeh, barokallahufiik ^^”

‪#‎Radya_9y5m‬
@chee, 290915


Ga pakai baju

29 September, 2015

Ketika menunggu antrean apotek, seorang wanita datang bersama anak laki-lakinya kemudian duduk di kursi di depan kami. Si anak asyik bermain dengan tabletnya, sementara si ibu kerepotan antara mengelola ketiga ponsel pintarnya dan dompet di tangannya. Melihat wanita tersebut, Athiya berkata, “Baba, masak ibu itu gak pakai baju?”

Dari belakang, tampak tali kutangnya mengintip dari kaos yukensi yang ketat, sedangkan bagian depan sebagiannya terbuka. Ketika berdiri di atas sandal haihil nya, terlihat ia mengenakan legging ketat.

Pantas saja Athiya yang berusia 4 tahun itu berkomentar demikian. Baba berkata, “Oya, kasihan ya, Dek. Ibu itu kekurangan bahan pakaian.” Athiya menimpali, “Emangnya, dia orang miskin?”  Baba menjawab, “Sepertinya tidak. Kita doakan saja mudah-mudahan ia bisa berbaju dan berjilbab seperti kamu ya.”

@nd, 260915


%d blogger menyukai ini: