teriak zalim

25 Februari, 2016

Barangkali, mereka yang tidak sabar, berteriak pemerintahan zalim, berteriak khilafah, juga akan tidak sabar, juga akan berteriak zalim, kepada khalifah yang suatu saat nanti memimpin.

Bukankah khalifah Abu Bakar ash-Shidiq pernah disebut zalim karena menumpas nabi-nabi palsu dan menghukum orang-orang yang tidak mau membayar zakat?

Bukankah khalifah Umar bin al-Khattab pernah disebut zalim karena penegakan hukum yang keras?

Bukankah khalifah Utsman bin Affan pernah disebut zalim karena mengangkat para pejabat profesional dari kerabatnya?

Bukankah khalifah Ali bin Abi Thalib pernah disebut zalim karena memberantas kaum khawarij?

Bukankah khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan pernah disebut zalim karena mengangkat putranya, Yazid, sebagai khalifah?

Dan seterusnya, hingga setiap raja-raja dan khalifah muslim, pernah disebut zalim oleh lawan-lawan politiknya.

*catatan: nama-nama khalifah di atas – semoga Allah meridai mereka – adalah para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yang memimpin dengan adil dan mendapat petunjuk dari Allah.


tentang sakit hati

22 Februari, 2016

Nak,kelak kamu akan tahu,
orang sakit hati itu tidak mampu
menerima kebaikan orang lain.
Bahkan uluran tangan yang akan membantunya
pun dielakkan olehnya.
Bisa jadi, kamu yang hanya lewat di depan matanya
pula kena damprat dari sakit hatinya.
Ia tidak suka diajak bicara saat ini,
barangkali nanti kalau sembuh.
Atau biarkan saja dia, sendiri.

@ndi, 13051437


tentang mengeluh

15 Februari, 2016

Kita sering mengeluhkan lelah, padahal ia pintu kepada nikmatnya istirahat. Kita juga mengeluhkan lapar, sedangkan ia gerbang nikmatnya makanan. Tidak luput mengeluhkan sakit, sejatinya ia penggugur dosa-dosa kita.

Tetaplah bersyukur, dalam senang maupun susah.


Antara percaya dan khianat

11 Februari, 2016

Biasanya orang kehilangan rasa percaya karena karena sering dikhianati.

Luar biasanya, orang tetap percaya walaupun dikhianati berkali-kali. 

Yang ajaib, orang terpaksa berkhianat karena sama sekali tidak dipercayai.

Lebih ajaib lagi, orang yang sama sekali tidak bisa percaya walau tidak pernah dikhianati.

@ndi, 02051437


Roti yang jatuh ke tanah

10 Februari, 2016

Sebagian orang, seperti lumrahnya anak kecil, hanya mengalirkan derai air mata meratapi roti yang jatuh ke tanah lalu menatap kosong ketika roti itu diperebutkan oleh burung-burung.

Sedikit saja yang segera menghapus air matanya, memungut kembali roti sebelum dipatuk burung, membersihkannya dari debu, lalu menikmati kembali rotinya, atau meremahnya dan berbagi dengan burung-burung.

@ndi, 01051437


10 tahun

4 Februari, 2016

0b170f0633a9d5dacda1bcca1aa91ba4

وامر اهلك بالصلاة واصطبر عليها لا نسالك رزقا نحن نرزقك والعاقبة للتقوى

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

[Quran Surah Taha, 20: 132]

و عن أبي ثرية سبرة بن معبد الجهني رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏ ‏”‏ علموا الصبي الصلاة لسبع سنين‏”‏ واضربوه عليها ابن عشر سنين‏”‏ حديث حسن رواه أبو داود، والترمذي وقال حديث حسن‏.‏ ولفظ أبي داود‏:‏ ‏”‏ مروا الصبي بالصلاة إذا بلغ سبع سنين‏”‏‏.‏

Dari Abu Tsuraya Sabrah bin Ma’bad Al-Juhani radiyallahu anhu dia berkata: Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ajari anakmu salat pada usia tujuh tahun dan hukumlah anak itu (jika tidak salat) pada usia sepuluh tahun”.

Hadits hasan riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi

Redaksi Abu Dawud: “Perintahkanlah anakmu salat jika sudah sampai usia tujuh tahun”.

[Riyadus Salihin, 1: 302]

وعن عمرو بن شعيب، عن أبيه، عن جده رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏ ‏ “‏ مروا أولادكم بالصلاة وهم أبناء سبع سنين، واضربوهم عليها، وهم أبناء عشر، وفرقوا بينهم في المضاجع‏”‏ ‏(‏‏(‏حديث حسن رواه أبو داود بإسناد حسن‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Amru bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya radiyallahu anhu dia berkata: Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian salat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak salat) ketika mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkan mereka (anak laki-laki dan anak perempuan) di tempat tidur mereka.”

Hadits hasan riwayat Abu Dawud dengan sanad hasan.

[Riyadus Salihin, 1: 301]

@Radya, 25041437


%d blogger menyukai ini: