Di antara para salaf ada yang begitu khawatir ketika melalui hari demi hari selama sebulan tidak mendapati sedikitpun sakit atau musibah pada dirinya. Mereka takut apabila Allah membiarkan mereka tanpa masalah, yang berarti Allah membiarkan dosa yang ada pada diri mereka tanpa diampuni. Hal itu karena mereka meyakini sakit atau musibah adalah sarana penggugur dosa, dan setiap masalah adalah sarana meningkatkan level keimanan. Mereka bersabar dengan musibah dan bersyukur ketika ditimpa masalah. Sedangkan kita yang selalu berkeluh kesah ini, yang selalu merasa paling menderita sedunia, adakah bandingannya dengan mereka?
@ndi, 28081437