Dongeng di pagi hari.

Nyanyian puji syukur dilantunkan bagai litani, memecah syahdu terbitnya fajar. Menyambut lahirnya seorang anak manusia, konon alam semesta tercipta karena dia.

Seekor burung merak yang berkeringat. Empat tetes menjelma empat khalifah. Dua tetesnya menjelma langit dan bumi.

Dibacakan dari sebuah kitab, dibagikan ke seantero jagad. Menyentak kesadaran dan logika. Sebab dongeng tak perlu asal usul.

😶

@nd, 15031439

View on Path

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: