Barangkali saja karena “gratifikasi” menerima hadiah laser pointer berwarna hijau untuk mendukung penampilan presentasi, baru sekali digunakan harus berpisah dengan laser pointer tersebut tanpa harapan berjumpa lagi. Melalui gerbang sekuriti transit di Dubai International Airport, laser pointer tersebut tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam kabin pesawat.
Astaga, sudah terbang 8 jam dan selama itu laser pointer tidur tenang di dalam kotaknya di tas jinjing, dan pada waktu keberangkatan semula tidak ada larangan. Maka larangan itu membuat saya bertanya kepada petugas, saya juga bersikeras bahwa saya membutuhkannya untuk presentasi. Jawaban yang sangat tidak memuaskan adalah “tidak boleh”, begitu saja. Ketika ditanyakan, bagaimana mungkin tidak boleh? Mendapat jawaban yang lebih tidak memuaskan: “Karena bisa dimain2kan di dalam kabin dan mengganggu pekerjaan pilot.”
Astaga, memangnya saya idiot yang tega membuat keadaan tidak nyaman di pesawat? Untuk menumpang pesawat saja sudah merasa tidak aman, apalagi ditambah membuat masalah? “Pak, tolong bereskan barang Anda karena mengganggu penumpang lainnya yang akan lewat.” WHAT? Karena mlas bertengkar, saya terpaksa say goodbye to the green laser pointer.
Untuk Dubai, barangkali hanya Emirates yang melarang untuk memasukkan laser pointer ke dalam kabin. Namun sesuai TSA, petugas dapat saja melarang masuknya suatu benda yang dicurigai ke dalam kabin walaupun tidak ada di dalam daftar barang-barang berbahaya.
cerita senasib ini juga dapat dibaca di threads berikut:
http://www.emirates.com/english/help/faqs/FAQDetails.aspx?faqId=214915
http://www.tsa.gov/travelers/airtravel/prohibited/permitted-prohibited-items.shtm
http://www.travelbanter.com/showthread.php?t=144019
http://www.tsa.gov/assets/pdf/Prohibited%20and%20Permitted%20Items_printerfriendly_3-16-07.pdf
http://www.tsa.gov/assets/pdf/Prohibited%20and%20Permitted%20Items_printerfriendly_3-16-07.pdf